Search here...

Arsip

Thursday 17 June 2010

AL-QUR'AN KALAMULLAH BUKAN MAKHLUK

Al-Qur'an merupakan wahyu dan kalamullah yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan bahasa Arab untuk orang-orang yang berilmu sebagai peringatan dan kabar gembira, sebagaimana firman Allah dalam Surat Asy-Syu'araa': 192-195.
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ(  ١٩٢ )نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ (١٩٣)عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (١٩٤)بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ  (   ١٩٥
192. dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, 193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), 194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, 195. dengan bahasa Arab yang jelas.
Coba perhatikan Ayat 192, dalam ayat itu menggunakan lafazd اِنَّ dan ل kedua kata ini bermakna sungguh-sungguh. Dalam satu ayat terdapat dua kata penguat hal ini menunjukkan memang Al-Qur'an sungguh benar-benar (saya membahasakannya demikian) diturunkan oleh Allah dan tidak ada keraguan didalamnya.
Jadi jelas bahwa Al-Qur'an itu merupakan Kalamullah, ucapannya Allah. Ada sebagian saudara kita yang mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah Makhluk, perkataan itu bisa mengakibatkan kita mengingkari akan kebenaran. Konsekuensi dari pengingkaran terhadap sebuah kebenaran adalah kufur dan di hukumi kafir.
Karena perbedaan-perbedaan dalam memaknai Al-Qur'an (Kalamullah atau Makhluk) pertikaian dahsyat telah terjadi di dalam umat Islam. Bahkan pada masa yang lalu, banyak 'ulama-'ulama yang menyakini kebenaran Al-Qur'an Kalamullah banyak yang dibunuh secara dholim oleh para penguasa. Karena, menurut mereka (Penguasa yang meyakini Al-Qur'an Makhluk) telah kafir sehingga wajib dibunuh.
Al-Qur'an disampaikan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam kepada umatnya sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam Surat Al-Maidah:67.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الأنْعَامِ إِلا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ
67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[430] Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh Nabi Muhammad s.a.w.
Dan yang disampaikan oleh beliau adalah Kalamullah. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Apakah kalian yang akan menghalangiku untuk menyampaikan kalam (ucapan) Rabbku"1.
Al-Qur'an yang dihafal dalam hati, dibaca oleh lisan, dan ditulis dalam mushaf-mushaf, bagaimanapun caranya Al-qur'an dibaca oleh qari', dilafadzkan oleh seseorang, dihafal oleh jutaan hafidz, atau dibaca dimanapun ia bolh dibaca, atau ditulis dalam mushaf-mushaf dan papan catatan anak-anak dan yang lainnya adalah KALAMULLAH bukan MAKHLUK. Siapa yang beranggapan bahwa ia makhluk, maka telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung.
Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata: "Al-Qur'an adalah kalamullah-bukan makhluk. Siapa yang mengatakan Al-Qur'an adalah makhluk, maka dia telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung, tidak diterima persaksiannya, tidak dijenguk jika sakit, tidak dishalati jika mati, dan tidak boleh dikuburkan di pekuburan kaum muslimin. Ia diminta taubat, kalau tidak mau maka dipenggal lehernya.2
Itulah konsekuensi dari perkataan Al-Qur'an Makhluk.
Sebagian dari saudara kita berdalih, bahwa Allah tidak mungkin berbicara dengan bahasa manusia (Makhluk) karena jika Tuhan berbicara dengan bahasa Makhluk maka ia sama dengan Makhluk dan itu sama saja menyekutukan Allah.
Padahal, jika kita berfikir lebih jernih dan dengan akal sehat.
Bagimana Allah berbicara dengan Nabi Musa?
Bagaimana Allah berbicara dengan Nabi Muhammad? (Ketika Isra' Mi'raj)
Sudah pasti Allah berbicara.
Allah berbicara dan Para Nabi, Para Nabi memahami setiap detail Kalam Allah dengan jelas. Lantas, Bagaimana sesunggguhnya bentuk Kalam Allah?. Kalam Allah tidaklah sama dengan Kalam Kita (Manusia/Makhluk), sebagai orang yang disebut ahlusunnah, kita haruslah meyakini dan mengimani bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah. Jika ingin tahu bentuk Kalamullah, Mati saja dulu... He..
Nah, Sebagai orang yang beriman, kita hanya diperintahkan untuk mengimani bahwa Al-Qur'an adalah KALAMULLAH BUKAN MAKHLUK.
Abu Ishaq bin Ibrahim pernah ditanya tentang lafadz Al-Qur'an, maka Beliau berkata: "Tidak pantas untuk diperdebatkan. 'Al-Qur'an kalamullah-bukan makhluk ".
Imam Ahmad bin Hambal berkata: "Orang yang menganggap makhluk lafadz Al-Qur'an adalah Jahmiyah.
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah:6:
وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْلَمُونَ 
6. dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Dari mana ia mendengar? 3
Abdullah bin Al-Mubarak berkata: "Siapa yang mengkufuri satu huruf Al-Qur'an saja, maka ia kafir (ingkar) dengan Al-Qur'an. Siapa yang mengatakan: Saya tidak percaya dengan Al-Qur'an maka ia kafir".
Perlu diketahui, Karena kegigihan beliau (Imam Hambali) mempertahankan bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah (bukan makhluk) beliau pun sempat dihukum bahkan ketika dihadapkan atau diadili beliau dibelenggu dengan rantai dengan diseret-seret seperti penjahat bersama dengan para 'ulama ahlusunnah lainnya.
Tragedi Al-Qur'an Makhluk ini sungguh mengerikan, karena apa?. Saat itu banyak sekali 'ulama ahlusunnah yang terbunuh oleh Penguasa yang dholim. Semoga kita termasuk orang-orang yang terlindungi dari sifat kufur. Semoga Allah menunjukkan jalan kebenaran pada kita semua.
Hanya Allah SWT yang Mengetahui Hakikat Sebuah Kebenaran.


Note:
1Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:" Adakah seseorang yang mau membawaku ke kaumnya?.
Sesungguhnya orang-orang Quraisy menghalangiku untuk menyampaikan kalam (ucapan) Rabbku" (HR. Bukhari dalam Af'alul 'ibad, At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Majah)
2 Sanadnya shahih, disebutkan oleh Adz-Dzahabi dalam Tadzkiratul Huffadz
3 Sanadnya shahih