Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya prilaku mencontek dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya dalam pembuatan tugas rumah, penilaian harian, dan juga penilaian semester. Dengan demikian seorang guru harus memiliki upaya atau cara untuk mengantrisipasi tindak kecurangan yang dilakukan oleh para siswanya. Karena dari segi agama mencerminkan akhlak yang tidak baik. Untuk itulah SMK IT RR Cawang Baru perlunya menanamkan sikap jujur kepada siswanya, dengan menanamkan atau memperbaiki sikap jujur kepada siswa sejak kini sama saja kita memperbaiki kejujuran bangsa di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana upaya guru pendidikan agama islam dalam menanamkan sikap jujur di dalam proses pembelajaran di SMK IT RR Cawang Baru? 2) Bagaimana upaya guru pendidikan agama islam dalam menanamkan sikap jujur di luar proses pembelajaran di SMK IT RR Cawang Baru? 3) Apa saja faktor penghambat dalam penanaman sikap jujur siswa di SMK IT RR Cawang Baru?. Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk melihat seberapa jauh guru menanamkan sikap jujur siswa di dalam dan di luar proses pembelajaran serta faktor-faktor penghambat penanaman sikap jujur pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK IT RR Cawang Baru, sehingga tindak kecurangan tersebut dapat diatasi, dan untuk mencapai tujuan di atas, digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis, dengan cara mereduksi data, memaparkan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang telah diteliti yaitu bahwasannya penanaman sikap jujur melalui mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SMK IT RR Cawang Baru adalah sebagai berikut. Hasil rumusan yang pertama yaitu guru menanamkan sikap jujur dengan cara menggunakan mata-mata didalam kelas yang telah dipercayai, dan kejujurannya bisa dipertanggung jawabkan, dan dengan cara melatih siswa untuk puasa senin kamis. Kemudian metode ceramah, diskusi, nasehat, kisah dan teladan dan hasil pencapaiannya dari penanaman sikap jujur tersebut peserta didik dapat menerima dan memperaktekkan sikap jujur yang telah diberikan oleh guru. Dalam rumusan masalah yang ketiga merupakan faktor penghambat adalah mereka tidak mampu mengecek siswa di setiap waktu, karena keterbatasan mereka, karena seklah mereka masih masih satu hari belum boarding school sehingga sulit bagi mereka memantau kejujuran siswa ketika tidak berada disekolah dan juga aspek dari lingkungan siswa itu sendiri mulai dari aspek temannya.
No comments:
Post a Comment
Tanggapan Anda